15.9.16
Super Fudgy Brownies (No Mixer!)
15.8.16
Roti Isi Abon (Dengan Resep Killer Soft Bread)
14.8.16
Chocomaltine Bread Rolls (Dengan Resep Killer Soft Bread)
Kali kesekian mencoba resep Killer Soft Bread. Dan kali ini saya bikin Bread Rolls dengan isian chocomaltine. Kebetulan punya stok selai coklat crunchy lumayan banyak. Dan enak lo, silakan coba!
CHOCOMALTINE BREAD ROLLS
Bahan:
260 gram tepung terigu protein tinggi
30 gram gula
3 gram ragi instant
30 gram butter
1 butir telur+susu cair (berat 160 gram)
Sedikit garam
Isian:
Selai chocomaltine
Cara:
1. Campur telur dan air. Saya menggunakan mikser dgn kecepatan sedang. Asal tercampur rata.
2. Masukkan campuran terigu, gula, dan ragi instant, aduk rata.
3. Uleni hingga kalis (jika menggunakan tangan) atau jika menggunakan mikser biarkan terus mengaduk hingga kalis. Tambahkan butter dan garam. Uleni/aduk lagi hingga kalis elastis.
3. Gilas adonan berbentuk persegi panjang. Oles dengan selai chocomaltine. Gulung, potong 12 bagian.
4. Letakkan/tata dalam pinggan tahan panas atau loyang yang sudah dioles minyak atau margarine.
5. Biarkan hingga adonan meninggi.
6. Panggang dengan suhu 170 derajat selama sekitar 30 menit.
7. Setelah matang, keluarkan dari oven.
8. Siap dinikmati
Note:
Adonan saya uleni dengan menggunakan mikser kecepatan sedang selama 40-45 menit
30.6.16
Killer Soft Bread

Baru sekarang kesampean. Itupun kejar-kejaran dengan waktu, sebelum anak-anak bangun dan riweh ini itu. Kebetulan, kemaren saya jadwal macul siang. Waktu pagi buta pun bisa dimanfaatkan buat ngulen adonan.
Beneran deh, ini roti simpel banget bahan dan cara bikinnya. Saya ngulenin ga sampe bener-bener elastis, tapi hasil dan rasanya memuaskan. Lagi ngulenin, si Ghia bangun, jadi ulen-mengulen saya akhiri. Langsung proofing aja. Dan step yang saya lakukan ga seperti resep asli, karena sikon dadakan tadi, hehe...
Gitu mateng, si Aga yang sejak itu roti masuk oven udah heboh sendiri, jadi excited banget. Langsung nyomot 1 cup, dan habis dalam sekejap. Senangnya!
28.6.16
Puding Roti
24.6.16
Nugget Tempe
20.6.16
Surga Pemasak di Footscray
Tak ada yang lebih membahagiakan seorang pemasak amatiran seperti saya selain menemukan surga belanja bahan-bahan dapur yang lengkap dengan harga relatif murah. Begitulah euforia yang terjadi saat saya terdampar di Footscray Market, beberapa kilometer di sisi barat dari pusat kota Melbourne, Australia.
Kawasan Footscray menjadi Little Saigon, juga Little Africa dimana mayoritas penghuninya adalah keturunan imigran Vietnam dan Afrika Timur. Di masa lalu, kawasan ini juga dikenal sebagai kawasan gangster, dan pernah pula dijadikan setting film Romper Stomper yang dibintangi Russel Crowe.
10.2.16
Wedang Jahe Kala Hujan
Banana Cake Enak dan Mudah
Nah, yang satu ini termasuk favorit saya dan keluarga. Bikinnya mudah dan rasanya oke :) Saya mengadopsi resep ini dari blog Mbak Nina, dengan berbagai modifikasi menyesuaikan bahan yang ada di dapur. Dan hasilnya, tetap laris manis dengan kombinasi cita rasa yang cihuy!
Pernah bikin hanya dengan campuran kismis, kemudian ditambah kacang mete, wijen, dan terakhir kemarin coba dengan topping choco chips dan keju. Wow, rasanya nagih!
Pada liburan Imlek kemarin, saya bikin dua macam modifikasi. Banana Cake dengan topping choco chips dan banana cake dengan campuran keju dan topping keju parut di atasnya. Dua macam cake pisang ini jadi bekal piknik bersama keluarga. Hujan-hujan menyeruput teh panas dengan banana cake :)
9.2.16
Oseng Jambal
Ini adalah postingan pertama saya setelah sekian lama tak muncul di Dapur Dua Istri. Tentu bukan maksud saya sengaja menyepi, sebab dapur adalah ruang yang tak pernah sunyi di rumah kami. Dapur adalah perpaduan antara ruang keluarga dan ruang bermain yang tanpa henti. Jadi, tolong dimaklumi jargon lebay ini: selama dunia masih berputar, selama itu pula dapur saya masih mengebul, dan selama itu juga saya akan mengisi Dapur Dua Istri, di manapun dapur saya berada. Ceilee...
Jadi begini, banyak hal yang terjadi pada 2015 kemarin, yang membuat ritme hari-hari saya (yang sudah terbolak-balik setiap harinya), menjadi lebih akrobatik. Hari-hari yang makin memicu semangat dan mimpi-mimpi yang terus diperbarui, namun kadang menyita waktu luang yang biasanya saya pakai ngeblog. Tapi, karena ada semangat itu pula, sebelum mewarnai dunia di luar rumah, saya memulai pagi ini dengan menulis untuk Dapur Dua Istri.
5.2.16
Kue Kering Tanpa Telur - CHOCO CASHEW COOKIES
4.2.16
Kue Kering Tanpa Telur - CAPPUCINO COOKIES
Yang pertama saya eksekusi "Cappucino Cookies" (nama resep aslinya "Long Cappuccino"). Secara saya pecinta kopi, jadi cookies kopi ini menarik perhatian, hehe
Oya, enggak ada trik khusus untuk kuker tanpa telur ini. Ikuti aja instruksinya. Dan, bebas berkreasi!
3.2.16
Baked Potato (Kentang Panggang)
2.2.16
Apple Pie

1.2.16
Bolu Sukade
28.1.16
Cheese Harsh Brown
27.1.16
Peanut Butter Cookies (Kue Kacang)
Saya emang suka banget kue kacang ini. Kalau Lebaran, dan bertamu ke rumah-rumah, yang pertama dicari pasti kue kacang dan kastengels. Menurut saya, kue kacang di setiap rumah menghadirkan rasa yang berbeda, dan selalu enak! Memorable. Bahkan, dulu jaman kecil ada jajanan kue kacang ini yang sebijinya 50 perak. Biasanya di warung-warung dijual dalam toples plastik bertutup merah.
22.1.16
Asinan Salak
Ketika masih berkelana di Ibu Kota, hampir setiap bulan ke Bogor. Istilahnya, short escape, bareng Aga dan papanya. Menginap semalam atau dua malam saja di akhir pekan. Nah, kalau pulang, pasti bawa asinan. So, sebulan sekali bisa makan ni asinan buah.
Kayak yang satu ini, Asinan Salak!

Kebayang dong, saya jadi kalap. Apalagi, papanya Aga doyan banget salak. Satu kilo bisa habis dalam sehari untuk kami berdua! hahaha
Dan, akhirnya, saya mengolah 1 kilogram salak seharga Rp 4.000 menjadi asinan! Empat ribu perak bisa dapet asinan salak satu toples... Yesss!!!